Rabu, Februari 16, 2011

Komitmen DPR-RI untuk MDGs

Komitmen DPR-RI untuk MDGs: Seminar Parliaments Stand Up for MDGs



Pewarta Indonesia, Jakarta 17/9/2010. Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menunjukkan komitmen pada pada tujuan pembangunan MDGs.
Salah satunya dengan mengadakan acara Parliaments Stands Up for MDGs berupa seminar yang akan diselenggarakan pada Jumat (17/9) di Operation Room, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Acara ini digelar menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) MDGs di New York, Amerika Serikat pada 20-22 September 2010.
“Untuk menunjukkan komitmen, dalam hal ini BKSAP akan ambil bagian dalam kampanye global tersebut,” kata Kepala Bagian Sekretariat BKSAP Endah Retno Astuti.
Acara yang mengambil tema ‘DPR Bangkit, Beraksi dan Bersuara untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium’ ini dibuka oleh Ketua Panja MDGs yang juga Wakil Ketua BKASP DPR, Nurhayati Ali Assegaf dan ditutup oleh Ketua DPR Marzuki Alie.
BKSAP menyepakati pembentukan Panitia Kerja (Panja) Millennium Development Goals (MDGs) yang bertujuan mewujudkan kemitraan global bagi pembangunan. Hal tersebut terungkap saat BKSAP melakukan rapat pleno yang mengagendakan pembahasan laporan delegasi DPR ke luar negeri, di Gedung DPR pada hari kamis 16/9/2010.
Panja MDGs berangggotakan 25 orang dari Komisi I dan IX. Panja merupakan kerja sama dengan parlemen negara lain untuk mempercepat pembangunan milenium antara lain soal kesehatan ibu dan anak.
Daftar Anggota Panja MDGs DPR-RI
Badan Kerjasama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia
1. DR. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si - Ketua Panja MDGs
2. DR. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. – Ketua BKSAP / F-PKS
3. Sidarto Danusubroto – Wakil Ketua BKSAP / F-PDIP
4. Ir. Muhamad Najib, M.Sc – Wakil Ketua BKSAP / F-PAN
5. Tantowi Yahya – Sekertaris Panja MDGs
6. Ir. H. Azam Natawijana, M.Sc – Anggota / F-Demokrat
7. Puan Maharani – Anggota / F-PDI Perjuangan
8. KRMT Roy Suryo Notodiprojo – Anggota / F-Demokrat
9. DR. Abdurrahman Abdullah – Anggota / F-Demokrat
10. Hartanto Edhie Wibowo – Anggota / F-Demokrat
11. Dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ – Anggota / F-Demokrat
12. Drs. Enggartiasto Lukita – Anggota / F-Golkar
13. Nusron Wahid – Anggota / F-Golkar
14. M. Oheo Sinapoy, SE.,MBA. – Anggota / F-Golkar
15. Dodi Reza Alez Nurdin, MBA. – Anggota / F-Golkar
16. Evita Nursanty – Anggota / F-PDI Perjuangan
17. Drs. Helmy Fauzy – Anggota / F-PDI Perjuangan
18. Drs. Al Muzammil Yusuf – Anggota / F-PKS
19. Drs. Adang Darajatun – Anggota / F-PKS
20. Hj. Herlini Amran, MA – Anggota / F-PKS
21. DR. A.W. Thalib, M.Si – Anggota / F-PPP
22. Dra. Hj. Okky Asokawati, M.Si – Anggota / F-PPP
23. Ahmad Mumtaz Raiz, SE – Anggota / F-PAN
24. DR. H.A. Effendy Choire, MH. – Anggota / F-PKB
25. Dra. Susaningtyas Nefo – Anggota / F-P Hanura Panja
MDGs menetapkan 6 target kerja, sebagai berikut:
1. Meningkatkan peran serta anggota DPR RI dalam pembuatan regulasi untuk percepatan pencapaian MDGs
2. Meningkatkan kapasitas DPR RI dalam pengawasan pencapaian MDGs
3. Mendorong kebijakan anggaran yang berpihak pada pencapaian MDGs
4. Meningkatkan kerjasama antar parlemen dengan organisasi-organisasi internasional seperti UNDP, UNMC dan UNICEF dalam berbagi informasi dan pengetahuan tentang pencapaian MDGs
5. Menjadi vokal poin DPR untuk MDGs
6. Mendorong Pemerintah dan para stakeholder untuk percepatan pencapaian MDGs
Hasil yang diharapkan dari kerja Panja
Pada akhir masa kerjanya, Panja DPR-RI untuk MDGs akan mengeluarkan rekomendasi yang dapat digunakan Pemerintah sebagai acuan guna mendorong percepatan pencapaian MDGs pada tahun 2015. Selain itu Panja juga akan bekerjasama dengan UNMC serta UNICEF untuk membuat handbook yang memaparkan tentang tugas dan tanggung jawab parlemen Indonesia . Handbook ini diharapkan juga sebagai bagian dari upaya mewujudkan komitment nasional untuk mempercepat pencapaian MDGs.
Dalam peresmian Panitia Kerja (Panja) Pembangunan Milenium atau MDGs, Ketua DPR RI Marzuki Alie memimpin peniupan pluit bersama di Operation Room-Nusantara.
Dalam kesempatan ini, disampaikan juga oleh Ketua DPR Marzuki Alie mengenai pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) sering disalahartikan sebagai program eksekutif. Padahal, kata Marzuki saat menyampaikan pidato pembukaan masa sidang I DPR tahun sidang 2010-2011 di Gedung MPR/DPR Jakarta, Senin 13/9/2010, pencapaian target MDGs itu adalah komitmen seluruh unsur elemen bangsa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Marzuki mengemukakan bahwa pemerintah negara-negara di dunia sudah memupuk kesadaran akan pentingnya mencapai delapan target MDGs sebagai bentuk komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia.
Target MDGs itu meliputi upaya memberantas kemiskinan dan kelaparan, penyediaan pendidikan dasar, pencapaian kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, pengurangan tingkat kematian anak, perbaikan tingkat kesehatan ibu, memerangi beberapa penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria serta pengembangan kemitraan global untuk pembangunan.
“Kesulitan masih ditemui dalam mencapai sasaran di beberapa bidang, antara lain masih tingginya angka kematian ibu melahirkan, sulitnya menanggulangi laju penularan HIV/AIDS dan penyakit menular,” ujarnya.
Selain itu juga makin meningkatnya laju deforestasi kerusakan hutan yang terkait dengan upaya pelestarian lingkungan, rendahnya tingkat pemenuhan air minum dan sanitasi serta masih rendahnya peran serta masyarakat.
Terkait dengan upaya mencapai target-target MDGs itu, menurut Marzuki Alie, pada akhir Juli 2010 lalu DPR RI telah menerima kunjungan officer dari inter-Parliamentary Union (IPU) dalam rangka pelaksanaan IPU Analytical Study of the Effectiveness of Parliamentary Mechanism on the MDGs.
“DPR RI dan parlemen India dipilih oleh IPU mewakili kawasan Asia karena dinilai giat dalam hal mendorong pencapaian MDGs,” katanya.
Menurut utusan presiden untuk MDGs, Nilla Juwita Moeloek, kemiskinan menjadi akar permasalahan kesejahteraan. “Bila manuasia sejahtera maka lingkungan tidak akan diganggu, bila lingkungan terganggu maka kesehatan juga akan terganggu,” ungkapnya.
Senada dengan Marzuki, ia pun menjelaskan bahwa kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan ibarat lingkaran setan. Bila masyarakat miskin maka pendidikan pun akan rendah, dan pendidikan juga rendah. “Ini seperti lingkaran setan, bila masyarakat miskin maka pendidikan tidak baik, dan kesehatan juga menjadi tidak baik. Tiga hal tersebut yang mengakibatkan rendahnya pendidikan karena tingkat kemiskinan,” terangnya.
Sementara Ketua DPR Marzuki Alie memimpin hadirin yang hadir untuk meniup pluit bersama-sama sebagai tanda dideklarasikannya pencapaiaan MDGs 2015. “Stand up talk action for MDGs Indonesia, Stand up talk action for Mdgs Indonesia, Indonesia bisa mencapai MDGs,” ujarnya dalam menutup seminar

disadur dari : http://birokrasi.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar